InJourney Destination Management Persembahkan Pengalaman Menyaksikan Matahari Terbit Melalui Program Borobudur Sunrise
Perjalanan dimulai ketika pengunjung tiba di Kantor Unit Wisata Borobudur melalui Gerbang 7 Candi Borobudur pukul 04.00.

Magelang, MiningNews.id – InJourney Destination Management, melalui anak perusahaannya, PT Taman Wisata Borobudur (PT TWB), resmi membuka akses wisata bagi wisatawan reguler maupun pelajar untuk menyaksikan matahari terbit dari Candi Borobudur. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat pengalaman wisata berbasis warisan budaya yang berkelanjutan dan inklusif, serta mendukung perekonomian daerah melalui kegiatan wisata yang berkualitas.
Program Borobudur Sunrise dan pendakian Candi Borobudur kembali diaktifkan dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait seperti Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Magelang, ASITA, dan pelaku pariwisata lainnya. Strategi ini akan memastikan bahwa proses pengelolaan dilakukan sesuai dengan peraturan, prinsip-prinsip konservasi dan etika pariwisata berkelanjutan.
Presiden Direktur InJourney Destination Management, Febrina Intan, menyebutkan bahwa program harian untuk menyaksikan Matahari Terbit Borobudur dan mendaki candi ini merupakan respons atas antusiasme yang tinggi dari wisatawan mancanegara. Namun, program ini masih merupakan program percontohan dan akan ada evaluasi berkala yang melibatkan berbagai pihak. Matahari Terbit Borobudur diharapkan dapat menciptakan kunjungan yang bermakna ke Candi Borobudur sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
“Kami ingin memberikan kesempatan yang lebih besar kepada masyarakat untuk merasakan kunjungan yang bermakna melalui Matahari Terbit Borobudur dan pendakian ke candi ini. Selain sebagai objek wisata utama, program ini bertujuan untuk memperkuat pelestarian budaya melalui pendekatan yang lebih ramah dan substansial, dan kami berharap dapat memberikan efek berganda bagi para pelaku UMKM dan pencinta wisata di daerah,” ujanya melalui surat rilis pada Senin (20/10/2025).
Sebelumnya, pendakian ke Candi Borobudur hanya tersedia pada hari Selasa-Minggu untuk wisatawan umum, dan pada hari Senin untuk kunjungan sekolah. Saat ini, wisatawan umum dan pelajar dapat mendaki ke Candi Borobudur setiap hari. Dengan dibukanya kembali akses untuk menyaksikan matahari terbit dari Candi Borobudur, hal ini menunjukkan upaya konkret untuk mengintegrasikan upaya pelestarian dengan pengembangan pariwisata yang komprehensif.
Pengelola program akan mengukur dampak fisik, persepsi pengunjung, dan mendapatkan masukan publik sebelum menetapkan jadwal rutin. Semua hal, termasuk penetapan harga, akan didasarkan pada data dan konservasi. Hal ini sebagai mekanisme kontrol untuk memastikan pengalaman yang berkualitas dan mendukung konservasi.
Febrina lebih lanjut menjelaskan, “Aktivitas menyaksikan matahari terbit yang telah dihentikan sementara sejak tahun 2020 merupakan upaya strategis perusahaan untuk menghadirkan kembali salah satu objek wisata ikonik yang telah lama dinantikan wisatawan, dan akan disajikan dengan pendekatan yang lebih terkurasi, terbatas, dan istimewa dengan tetap menjaga prinsip-prinsip warisan budaya.”
Matahari Terbit Borobudur merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi pengunjung yang datang untuk menyaksikan matahari terbit dari puncak Candi Borobudur. Menyaksikan rona merah jingga matahari terbit di timur dengan siluet Gunung Merapi dan Merbabu menawarkan pengalaman kontemplatif yang menakjubkan.
Perjalanan dimulai ketika pengunjung tiba di Kantor Unit Wisata Borobudur melalui Gerbang 7 Candi Borobudur pukul 04.00. Pengunjung kemudian akan menerima seperangkat perlengkapan khusus yang meliputi senter, upanat, atau alas kaki anyaman yang terbuat dari daun pandan, tempurung kelapa, dan spons karet yang dirancang khusus untuk mendaki Candi Borobudur, serta suvenir. Seorang pemandu wisata akan ditugaskan untuk mendampingi pengunjung, dan seperangkat sarapan khusus akan disediakan di satu-satunya bukit yang terletak di dalam kawasan Candi Borobudur, yaitu Bukit Dagi.
Setelah selesai menikmati matahari terbit dari puncak Candi Borobudur, pengunjung akan diantar ke Bukit Dagi untuk menikmati hidangan lokal yang autentik dan lezat untuk sarapan, dengan pemandangan Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
Anda dapat melakukan reservasi untuk mengikuti program Borobudur Sunrise yang tak ternilai ini melalui nomor WhatsApp +62 857 2758 7800 atau melalui situs resmi: ticket.injourneydestination.id. Harga tiketnya satu juta rupiah untuk wisatawan mancanegara dan domestik, dengan maksimal pengunjung 100 orang per hari.
Pengunjung wajib selalu mengenakan upanat untuk mengurangi gesekan langsung pada struktur candi. Pengelola program akan mengatur sirkulasi pengunjung untuk mencegah tekanan berlebih pada bagian tubuh yang rentan.
“Borobudur Sunrise, yang telah menjadi daya tarik global, dipersiapkan dan disajikan melalui serangkaian studi dan rencana kunjungan terstruktur. Pengalaman ini dihidupkan kembali secara bertahap dengan kuota terbatas dan pengawasan ketat, untuk memastikan keberlanjutan dan pelestarian struktur candi,” lanjutnya.
Kami berharap program ini dapat mendorong ekonomi lokal berbasis budaya. Melalui konektivitas layanan berbasis lokal, yang didukung oleh UMKM di kawasan ini, program Sunrise akan mendorong ekosistem ekonomi kreatif di sekitar kawasan Borobudur.
Febrina menjelaskan, “Kami berupaya menghidupkan kembali Borobudur sebagai salah satu destinasi wisata dengan branding yang kuat. Kami membuka akses bagi mahasiswa tidak hanya pada hari Senin, tetapi setiap hari. Hal ini untuk meningkatkan aktivitas pariwisata dari segmen mahasiswa, seperti sebelumnya, karena mahasiswa merupakan segmen pasar yang besar dan potensial bagi UMKM di Kampung Seni Borobudur,” tutupnya.