Soal Dugaan Kecurangan Pilkades Konawendipiha di Koltim Berujung di PTUNkan
Kolaka Timur – Diduga terjadi kecurangan dalam proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Konawendipiha, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur pada Desember 2022 berujung hingga di PTUNkan di PTUN Kendari.
Pasalnya menurut Cakades Konawendipiha, Fitriani, S.Kep diduga terjadi kecurangan yang sistematis dalam proses pemilihan tersebut.
“Kronologis awalnya pada saat hari H pemilihan Pukul 07.30 WITA acara panitia pemilihan membicarakan masalah DPT, sehingga terjadi perdebatan, menyikapi dari persoalan itu, kami sebagai Cakades nomor urut 2 mempertanyakan panitia yang diduga berafiliasi dengan Cakades nomor urut 1,” katanya.
Sambungnya saat proses menuju perjalanan pihaknya dihadang oleh 2 (dua) orang, dan selanjutnya bertambah hingga (10) sepuluh orang hingga terjadi cekcok dan kontak fisik.
“Tapi disitu kami hanya menangkis dan tidak menanggapi serangan fisik yang mengarah ke kami,” ujarnya.
Lanjutnya hingga terjadi situasi yang mencekam.
“Dan pada pukul 11.30 WITA tidak ada kejelasan terkait kelanjutan Pilkades, kami juga melaporkan terkait dugaan penganiayaan itu ke Polsek,” tambahnya.
Pihaknya juga membeberkan bahwa tanpa sepengetahuan pihaknya Cakades M diduga melanjutkan proses Pilkades tanpa melibatkan pihaknya.
“Tiba-tiba mereka lanjutkan tanpa sepengetahuan kami dan kami duga terjadi kongkalikong antara Cakades M, dan beberapa oknum yang memiliki kewenangan,” bebernya.
Terkait hal tersebut pihaknya juga telah mengadukan hal tersebut ke Pj Bupati Koltim melalui biro hukum namun tidak menemukan titik terang.
“Tidak ada kejelasan sehingga saya adukan di PTUN Kendari dan saat ini telah masuk tahap persidangan, agendanya pemeriksaan Ahli,” ungkapnya.
Pihaknya juga berharap Hakim-hakim di PTUN Kendari dapat memutuskan hal ini seadil-adilnya.
“Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang hadir dipersidangan nampak sekali dugaan kecurangan dan kongkalikong dalam proses Pilkades, dan untuk kami minta Hakim dapat memutuskan seadil-adilnya,” pungkasnya.
Terkait hal tersebut media ini masih berusaha mengkonfirmasi pihak terkait lainnya.*